Pages

Selasa, 06 Januari 2015

Cerita 3

RSI {Rumah Suami Idaman}



             Satu minggu sudah Aku menjalani hidupku di Negri Para Nabi ini, dari yang  tadainya buta, alias belum tau jalan mau kesana-kesini, kali ini Aku dan Teman-temanku sudah mulai tahu, walau terkadang masih agak lupa dimana jalan mau pulang dan dimana jalan mau ke Kampus. Dari yang tadiya bisa dan tuli, yang terdiam dan mematung karna bingung melihat orang-orang di Negri Kinanah menggunakan bahsa yang asing di telingaku, karna meraka menggunakann Bahasa Arab yang bukan fushah, melainkan menggunakan bahasa Arab A’miyah, yaitu Bahasa Arab pasaran, kini Aku dan teman-temanku sudah bisa mengucap, walau hanya sepatah dan dua patah saja, seperti mengucapkan kata Masyi yang artinya OKE.



                   Wanita mana yang tidak ingin memiliki Suami-suaimi idaman, yang tangguh serta multi talenta, yang dapat bertanggungjawab, dewasa, dan tentunya pintar. Dan sebaliknya Laki-laki mana yang tidak mau  menjadi Suami-suami idaman, suami yang dapat memberikan kebahagian dan kesemangatan kepada Istri-istrinya. Oleh karena itu, Aku dan Teman-teman rumahku menetapkan nama rumah kita menjadi RSI, yaitu rumah suaimi idaman, nama yang diberikan oleh Ust. Ardi, senior kita.
                Mungkin Ust. Ardi menetapkan nama itu kepada kita, agar kita bisa menjadi Laki-laki yang handal dan dapat dihandalkan, serta menjadi Laki-laki  yang tangguh lagi dewasa, karna nama adalah Do’a, dan Aku yakin beliau tidak akan salah dalam memberikan nama ini kepada kita.
                Rumah suaimi idaman atau RSI, ditinggali oleh 6 orang yang masih belum terlihat akan kemampuanya dan ketangguhanya untuk menjadi Suaimi-suami idaman, tapi Aku yakin empat tahun atau bahkan tujuh tahun yang akan datang, Kita pasti bisa menjadi benar-benar Suaimi iadaman.

                

# Bersambung

0 komentar:

Posting Komentar