Pages

Senin, 05 Januari 2015

Cerita 2



Subuh Pertama



الله أكبر الله أكبر ـ الله أكبر الله ..........الصلاة خير من النّوم............


              

Suara Azan subuh yang dikumandangkan, membangunkanku dari istirahat  yang begitu melelahkan karna capek dan letihku diprejalan kemarin, suara yang aduhai merduanya yang terlantunkan oleh para Muadzin-muadzin Misro, membangkitkan semangatku kembali, walau badan ini letih dan lelah rasanya, tapi Aku tidak akan kalah semangatnya dengan para suara merdu tadi, Akupun bergegas pergi dari kediamanku utuk mencari masjid terdekat dari tempat tinggalku guna melaksnkan Sholat subuh berjama’ah.
                Tak terasa mataharipun mulai bersunar dari ufuknya, rasa hangat dari sinarnyapun mulai kunikmati, rasa senang yang amatpun mulai meyelimutiku, sebab Aku dapat menghirup udara nan segar untuk pertama kalinya di Kairo, Negri para nabi, tepatya di   الدرب الأحمربالقاهرة  . Walau hanya menghirup dan merasakan hanya lewat teras belakang kamarku, yang berada di lantai 5 kamar 03, tapi Aku sangat bahagia.
                Aku tinggal bersama 4 orang temanku yang kemarin teleh tiba bersama di Negri kinanah ini, dan bersama 1 orang seniorku, merekalah para pejuang yang sama seperti, berjuang untuk meraih cita-cita kami serta mewujudkan mimpi-mimpi kami, di Negri para Nabi ini dan di Bumi Kinanah ini, senior kami bukan sekerda kaka kls ataupun petinggi di rumah Kami, melainkan lebih dari itu. Beliaulah yang kan mendidik kami serta membimbing kamiagar Kami bisa menjadi mahasiswa-mahasiswa yang handal dan dapat dihandalkan, serta bisa menjadi mahasiswa yang dewasa dan tangguh
                “ Tak kenal maka tak sayang. “ Begitulah kata pepatah, perkenalanpun akhrinya dimulai, diawali dari senior Kami yang memperkenalkan dirinya,  menggunakan Bahasa Arab A’miyah denagan sangat lancar dan faseh, namanya adalah Ust. Ardi, dilanjutkan dengan temenku yang bernama Ozi dari Kendari,  kemudian Adi dari Jakarta, disusul dengan Afif dari Sulawesi, dan disusul lagi oleh ihul dari Jombang, yang diakhiri degan Aku sendiri Muhammad Malikul Harbi, yang biasa di panggil denagan Malik dari Lampung. Kitapun saling berbagi cerita satu sama lainya samapai larut dalam suka dan canda.



# Bersambung


0 komentar:

Posting Komentar