RSI {Rumah Suami Idaman}
Satu minggu sudah Aku menjalani
hidupku di Negri Para Nabi ini, dari yang
tadainya buta, alias belum tau jalan mau kesana-kesini, kali ini Aku dan
Teman-temanku sudah mulai tahu, walau terkadang masih agak lupa dimana jalan
mau pulang dan dimana jalan mau ke Kampus. Dari yang tadiya bisa dan tuli, yang
terdiam dan mematung karna bingung melihat orang-orang di Negri Kinanah
menggunakan bahsa yang asing di telingaku, karna meraka menggunakann Bahasa
Arab yang bukan fushah, melainkan menggunakan bahasa Arab A’miyah, yaitu Bahasa
Arab pasaran, kini Aku dan teman-temanku sudah bisa mengucap, walau hanya
sepatah dan dua patah saja, seperti mengucapkan kata Masyi yang artinya OKE.
Wanita mana yang tidak ingin
memiliki Suami-suaimi idaman, yang tangguh serta multi talenta, yang dapat
bertanggungjawab, dewasa, dan tentunya pintar. Dan sebaliknya Laki-laki mana
yang tidak mau menjadi Suami-suami idaman,
suami yang dapat memberikan kebahagian dan kesemangatan kepada Istri-istrinya.
Oleh karena itu, Aku dan Teman-teman rumahku menetapkan nama rumah kita menjadi
RSI, yaitu rumah suaimi idaman, nama yang diberikan oleh Ust. Ardi, senior
kita.
Mungkin
Ust. Ardi menetapkan nama itu kepada kita, agar kita bisa menjadi Laki-laki
yang handal dan dapat dihandalkan, serta menjadi Laki-laki yang tangguh lagi dewasa, karna nama adalah
Do’a, dan Aku yakin beliau tidak akan salah dalam memberikan nama ini kepada
kita.
Rumah
suaimi idaman atau RSI, ditinggali oleh 6 orang yang masih belum terlihat akan
kemampuanya dan ketangguhanya untuk menjadi Suaimi-suami idaman, tapi Aku yakin
empat tahun atau bahkan tujuh tahun yang akan datang, Kita pasti bisa menjadi
benar-benar Suaimi iadaman.
# Bersambung
0 komentar:
Posting Komentar